MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 LOGIN BARON69 RONIN86 DINASTI168
Search for:
  • Home/
  • EDUKASI/
  • Semangat Pemuda Pengolah Limbah Organik Ini Berikan Kontribusi untuk Indonesia yang Lebih Baik
Arky Gilang Wahab

Semangat Pemuda Pengolah Limbah Organik Ini Berikan Kontribusi untuk Indonesia yang Lebih Baik

Selasa, 10 Oktober 2023 – 13:19 WIB

VIVA – Seorang pemuda yang cukup sibuk adalah Arky Gilang Wahab (36), asal Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).  Arky telah aktif berkeliling ke berbagai kota untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

Baca Juga :

Petani Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi Cuma Pakai KTP, Begini Caranya

Salah satu kerja sama yang intensif dalam beberapa waktu terakhir adalah dengan Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, fokusnya adalah pada pengelolaan sampah, khususnya sampah organik.

Baca Juga :

Alat Pembasmi Nyamuk Tanpa Asap Karya Andy Suryansah, Solusi Cegah DBD

Arky menggunakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau maggot untuk mendekomposisi sampah organik. Di lokasi TSI Bogor, terdapat banyak sampah organik yang memiliki potensi untuk diolah.

Kerja sama ini dimulai pada November lalu, dan saat ini mereka sedang membangun fasilitas untuk budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik. Rencananya, proses pengolahan sampah akan dimulai pada Maret 2023.

Baca Juga :

Warga Bekasi Tolak PSEL yang Dibangun Investor China

Proyek di TSI Bogor akan menjadi contoh bagi TSI lainnya, di mana sampah organik akan diolah menjadi maggot, yang dapat digunakan sebagai sumber protein pakan ikan, serta pupuk kasgot atau bekas maggot. Targetnya adalah menghasilkan 1 ton maggot setiap hari.

Budidaya Maggot dan Bank Sampah.

Selain kerja sama dengan TSI Bogor, Arky juga sedang menjajaki kerja sama di Bali untuk mengatasi masalah sampah di sana dengan konsep yang sama, yaitu dengan membudidayakan maggot.

Selain itu, dia juga telah menjalankan kerja sama dengan mitra di Semarang, Salatiga, dan Pekalongan. Hingga saat ini, Arky bersama dengan mitra-mitranya mampu mengolah hingga 60 ton sampah organik.

Mereka bekerja sama dengan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) dan tempat pembuangan akhir berbasis lingkungan dan edukasi (TPA BLE) di Banyumas. Total jumlah mitra yang terlibat mencapai lebih dari 2.500 orang.

Arky awalnya kembali ke desanya setelah lulus kuliah di ITB dan mulai membangun usahanya di Bandung. Dia kembali ke Banyumas ketika daerah tersebut mengalami krisis sampah pada tahun 2018. Dia memulai usaha ini dengan hanya tiga orang, termasuk adik dan temannya, dan mengelola sampah dari tiga rumah.

Ilustrasi Maggot (Courtesy: mongabay.co.id)

Namun, dengan tekun dan kerja keras, usahanya berkembang pesat, hingga pada tahun 2019, mereka sudah dapat mengelola sampah di seluruh Desa Banjaranyar. Menurut Arky, semakin banyak maggot yang dibudidayakan, semakin banyak pula sampah organik yang dapat diolah.

Maggot memiliki kemampuan mengurai limbah organik seberat 4-10 kali berat badannya dalam waktu singkat, yaitu 24 jam. Ini membuat sampah organik tidak hanya dapat diolah, tetapi juga menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian.

Selain itu, budi daya maggot juga menjadi komoditas yang menjanjikan, karena maggot dapat digunakan sebagai pakan ikan yang kaya akan protein. Pasar maggot masih terbuka luas, dengan permintaan yang tinggi.

Arky mampu memproduksi sekitar 120 ton maggot setiap bulan dengan omset sekitar Rp500 juta per bulan, namun kebutuhan pasar mencapai 1.000 ton per bulan, bahkan Jepang meminta

Halaman Selanjutnya

Selain kerja sama dengan TSI Bogor, Arky juga sedang menjajaki kerja sama di Bali untuk mengatasi masalah sampah di sana dengan konsep yang sama, yaitu dengan membudidayakan maggot.

COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 TANGO77 PASUKAN88 MEWAHBET MANTUL138 EPICWIN138