MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 LOGIN BARON69 RONIN86 DINASTI168
Search for:
  • Home/
  • EDUKASI/
  • Membangun Toleransi dan Keberagaman Melalui Pendidikan Multikultural
Ai Nurhidayat

Membangun Toleransi dan Keberagaman Melalui Pendidikan Multikultural

Sabtu, 4 November 2023 – 15:12 WIB

VIVA Edukasi – Indonesia, dengan populasi yang beragam dan kaya, adalah negara yang dikenal memiliki banyak suku dan budaya yang beraneka ragam. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan ratusan bahasa daerah yang berbeda, Indonesia adalah rumah bagi keragaman yang luar biasa. 

Baca Juga :

Ingin Berbuat Banyak untuk Orang Lain, Andi Taufan Gali Arti Hidup Melalui Amartha Microfinance

Meski perbedaan itu indah, namun masih ada beberapa orang yang tidak terlalu tahu mengenai budaya dan suku selain budaya dan suku mereka sendiri, hal ini juga bisa disebut etnosentris. 

Baca Juga :

Perjalanan Inspiratif Faishal Arifin: Dari Penjual Mie Pangsit jadi Raja Perak asal Malang

Itu juga terjadi di daerah yang ditinggali Ai Nurhidayat yaitu di Pangandaran, Jawa Barat. Masyarakatnya sangat etnosentris karena sedikitnya pengetahuan mereka terhadap budaya luar.

Ini lah salah satu alasan yang membuat pria lulusan S1 Komunikasi di Universitas Paramadina ini tergerak dan mendirikan SMK Bakti Karya pada tahun 2011 silam. 

Baca Juga :

Jadi Pelopor Relawan Kesehatan, Dani Ferdian Bangun Karakter Calon Dokter dan Tenaga Medis

Sekolah gratis ini merupakan wujud gerakan publik agar masyarakat mau mengapresiasi keberagaman Indonesia.

Program ini menyediakan pendidikan gratis selama 3 tahun yang dibantu oleh masyarakat sekitar. Selain multikultural, siswa-siswinya pun ia datangkan dari berbagai etnis, dan agama. Sejak tahun 2011, Kelas Multikultural telah mendapatkan 250 relawan dan kakak asuh dan hingga kini terus bertambah. 

Sekolah ini memiliki program Kelas Profesi untuk membuka jalan pengetahuan, perspektif tentang pandangan dunia dan referensi kerja. Juga program Splash the Peace yang merupakan kegiatan ekspresi perdamaian sekolah multikultural dalam mengusung niat menjadi agen perdamaian. Saat ini sudah ada lebih dari 80 siswa dari 18 provinsi di Indonesia. 

Pada tahun 2019, program Kelas Multikultural telah meluluskan 35 siswa dari 6 provinsi. Ai Nurhidayat berharap program seperti.

Ini tidak hanya dilakukan di SMK Bakti Karya Parigi, melainkan di tempat lain. Para siswa-siswi diharapkan dapat belajar bersama-sama menciptakan toleransi antar suku, ras, budaya, dan agama.

Atas salah satu kontribusinya terhadap kemajuan pendikan di Indonesia, Ai Nurhidayat mendapat penghargaan dari SATU Indonesia Awards pada tahun 2019 untuk kategori Pendidikan, yang diselenggarakan oleh Astra.

Halaman Selanjutnya

Sekolah ini memiliki program Kelas Profesi untuk membuka jalan pengetahuan, perspektif tentang pandangan dunia dan referensi kerja. Juga program Splash the Peace yang merupakan kegiatan ekspresi perdamaian sekolah multikultural dalam mengusung niat menjadi agen perdamaian. Saat ini sudah ada lebih dari 80 siswa dari 18 provinsi di Indonesia. 

COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 TANGO77 PASUKAN88 MEWAHBET MANTUL138 EPICWIN138