MASTER38 MASTER38 MASTER38 MASTER38 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 BOSSWIN168 COCOL88 COCOL88 COCOL88 COCOL88 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MABAR69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 MAHJONG69 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 RONIN86 ZONA69 ZONA69 ZONA69 NOBAR69 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38 ROYAL38
SLOT GACOR HARI INI SLOT GACOR HARI INI
BOSSWIN168 BOSSWIN168
BARON69
COCOL88
MAX69 MAX69 MAX69
COCOL88 COCOL88 LOGIN BARON69 RONIN86 DINASTI168
Search for:
  • Home/
  • EDUKASI/
  • Cegah Petani Udang Gagal Panen, Paundra Noorbaskoro Buat Sensor Kualitas Air Laut
Cegah Petani Udang Gagal Panen, Paundra Noorbaskoro Buat Sensor Kualitas Air

Cegah Petani Udang Gagal Panen, Paundra Noorbaskoro Buat Sensor Kualitas Air Laut

Rabu, 27 September 2023 – 08:08 WIB

VIVA Edukasi – Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 asal Jawa Timur (Jatim) Paundra Noorbaskoro berhasil menciptakan sensor kualitas air laut untuk para petani udang agar terhindar dari gagal panen.

Baca Juga :

Alfira Oktaviani, Pemberdaya Fashion Lokal dengan Ecoprint yang Ramah Lingkungan

Sebelum membuat sensor tersebut, Paundra kerap terenyuh melihat hasil panen udang vaname yang melimpah namun juga ada kalanya gagal panen. Ia melihat banyak masalah yang dialami oleh nelayan.

Faktor penting dalam budi daya udan adalah, kualitas air yang selalu terjaga dalam sistem budi daya udang dapat menekan biaya produksi serta menghindari kegagalan yang harus dihadapi pemilik tambak.

Baca Juga :

Hari Tani Nasional: Petani Harus Dijamin Untung, Ini Harapannya

“Di saat gagal panen terjadi, banyak petani udang mengalami kebangkrutan dan tidak mampu melanjutkan usaha tambak,” ujarnya dalam keterangan tertulis dilihat Selasa, 26 September 2023

Baca Juga :

Guru Besar IPB Minta Ganjar Susun Program Bangun Ketahanan Pangan Nasional

Berdasarkan hal tersebut, Paundra tergerak untuk meriset segala hal tentang tambak udang agar para petani tak lagi gagal panen.

Sebagai informasi Paundra merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dengan latar belakang keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN). Semenjak sekolah di SMA Negeri 1 Pacitan, dia senang menekuni bidang kelautan perikanan karena tempat tinggalnya berada di wilayah pesisir ujung Timur bagian Selatan Pulau Jawa.

“Semenjak SMA saya senang berinteraksi dengan masyarakat lokal,” kata dia

Lulus SMA tahun 2010, Paundra melanjutkan pendidikan S1 ke Perguruan Tinggi Negeri Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Setelah lulus pada 2018, Paundra memanfaatkan lahan milik keluarga untuk memulai riset kolam bundar ukuran tiga meter. Lalu dirinya menebar bibit udang vaname dan mengidentifikasi jenis penyakit serta mengirimkan sampel untuk uji laboratorium. 

“Hasil penelitian selama 3 tahun (sempat) mengalami kegagalan,” ungkapnyaa

Baru pada 2021 ia menemukan satu formula racikan serbuk dan monitoring menjaga kualitas air berbasis pencatatan data secara digital Internet of Things (IoT).

Sistem IoT yang dikembangkan dengan teknologi sensor monitoring kualitas air laut 4 in 1 – 1 produk mendeteksi 4 parameter salinitas, DO, suhu dan Ph – yang kemudian ditampilkan di layar PC yang terintegrasi ke sistem data monitoring secara real time.

Hal ini dapat membantu petani memantau udang mereka agar terhindar dari gagal panen akibat banyak udang mati.

Halaman Selanjutnya

“Semenjak SMA saya senang berinteraksi dengan masyarakat lokal,” kata dia

COCOL88 GACOR77 RECEH88 NGASO77 TANGO77 PASUKAN88 MEWAHBET MANTUL138 EPICWIN138